Sadarilah, mengeluh tidak menyelesaikan apapun

Ketika seseorang berusaha menjauhi hidupmu, biarkanlah. Kepergian dia hanya membuka pintu bagi seseorang yang lebih baik tuk masuk.

A man who carries a cat by the tail learns something he can learn in no other way

Whatever you can do, or dream you can, begin it. Boldness has genius, power and magic in it!.

Bukan kemiskinan yang merendahkan, tapi hati yang menistai kebaikannya sendiri

Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Change is the end result of all true learning

Education's purpose is to replace an empty mind with an open one

Education is not preparation for life; education is life itself

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.

Pages

Tuesday 12 March 2013

British - American English - Spelling Rules



There are some spelling differences in American English. In the 1800's, the US Congress actually called for several changes to make words more phonetic.

Look at the following examples:


British English
American English
Example (British - American)
words ending in -re
change to -er
centre - center
metre - meter
words ending in -our
change to -or
colour - color
words ending in -ogue
change to -og
catalogue - catalog
words ending in -ise/ize
ending only in -ize
realise/realize - realize
final -l doubled after short vowel
- l not always doubled after a short vowel
travelled - traveled
modelling - modeling
words ending in -ence
change to -ense
defence - defense
licence - license
 Look at the example followings lists for words which have different meanings in British and American English:

British English
American English
   A
accelerator
gas pedal, accelerator
aerial (TV, radio)
antenna, aerial
Alsatian
German shepherd
American Indian
Native American
anorak
jacket, parka
at the weekend
on the weekend
aubergine
eggplant
  B
bank holiday
national holiday,
federal holiday
barrister, solicitor
lawyer, attorney
base rate
prime rate
to bath
to bathe
beetroot
beet
bill (in restaurants)
check (in restaurants)
bin, dustbin
garbage can/trash can
biro
ball-point pen
biscuit
cookie
bonnet
hood
boot
trunk
braces
suspenders
(round) brackets
parentheses
   C
candy floss
cotton candy
car park
parking lot
caravan
trailer
caretaker
janitor
catalogue
catalog
centre
center
chemist's shop
drugstore, pharmacy
chips
French fries
city centre
downtown, city center
cloakroom
checkroom, coatroom
clothes peg
clothespin
colour
color
cooker
stove
(bathing) costume
swimsuit
cosy
cozy
cot (baby)
crib
cotton wool
cotton ball
courgette
zucchini
crisps
potato chips
crossroads
crossroad (in the country)
intersection (town and country)
curriculum vitae (CV)
résumé
curriculum vitae
(depending on the professional field)
  D
dinner jacket
tux, tuxedo
directory enquiries
directory assistance
diversion
detour
double cream
heavy cream
draught
draft
draughts
checkers
drawing pin
thumb tack
dressing gown
(bath) robe
drink driving
drunk driving
driving licence
driver's license
dummy
pacifier
duvet
comforter
  E
earth wire
ground wire
engaged
busy
enquiry
inquiry
everywhere
everyplace, everywhere
expiry date
expiration date





Wednesday 6 March 2013

kesalahan dalam menulis kalimat

Pertama, Verbs not agreeing with subjects 

Aturannya sederhana: Kata Kerja serasi dengan Subyek (The verb agrees with the subject)

Ø  Singular subject, singular verb
Subyek tunggal harus ditemani kata kerja ‘tunggal’, contoh: The cat sits on the mat
Ø  Plural subject, plural verb
Subyek jamak harus ditemani kata kerja ‘jamak’, contoh: The cats sit on the mat
Ø  Two singular subject, plural verb
Dua subyek tunggal harus ditemani kata kerja ‘jamak’, contoh: The cat and the dog sit on the mat
Keterangan:

Aturan-aturan di atas masih sebatas aturan umum, ada beberapa pengecualian dalam aturan tersebut, misalnya kata kerja tak beraturan (irregular verb) yang berupa ‘to be’ (You are my love dan You are my students). Contoh pertama (you are my love) menunjukkan subyek tunggal (kamu) sedang contoh kedua (you are my students) menunjukkan subyek jamak (kalian); meskipun begitu, kata kerja yang berupa ‘to be’ tetap menggunakan ‘are’. Oleh karena itulah pemahaman tentang kata kerja (verb) sangat mempengaruhi dalam menulis sebuah kalimat. 

 Selain ‘to be’, subyek yang berupa ‘collective noun’ juga sangat mempengaruhi kata kerja, bandingkan contoh berikut:

·         The team is working on it
·         The team are working on it
Kedua contoh diatas sama-sama benar. Contoh pertama mengacu pada suatu tim dalam satu kesatuan sehingga kata kerjanya berupa ‘is’, sedang contoh kedua mengacu pada orang-orang yang ada dalam tim (the people of the team) sehingga kata kerjanya berupa are.

Kategori kesalahan grammatikal diatas bisa terasa mudah jika kita sangat paham tentang ‘Subject-Verb Agreement’.

Kedua, Split infinitives

Infinitives (lebih dikenal dengan to infinitive) sewajarnya berbentuk to + verb murni. Split infinitives ini berarti terpisahnya to dengan verb murninya. Memang jika terpisahnya ‘kedua pasangan’ ini tidak terlalu jauh, maka boleh-boleh saja. Namun jika jaraknya terlalu panjang maka akan terlihat kaku, contoh:

·         He began to slowly but surely turn the company round

Contoh diatas terlihat tidak wajar karena memisahkan to dengan verb murninya terlalu jauh. Kalimat diatas seharusnya:

·         He began to turn the company round, slowly but surely. Atau
·         Slowly but surely, he began to turn the company round.

Ketiga, Dangling Participles

Participle disini adalah participle hasil dari omitting ataupun reducing clause, bukan participle yang difungsikan sebagai adjective. Berbeda dengan dua contoh diatas, dimana hanya kemampuan memahami grammar yang dibutuhkan, Dangling Participles, dikenal juga dengan istilah misrelated participle (participle yang tak serasi dengan subyek), membutuhkan kemampuan dalam segi makna untuk memahaminya, contoh:

·         Cycling along a path used by Dr Livingstone, a leopard leapt out and attacked me.

Contoh diatas sebenarnya adalah sebuah adverbial clause yang sub-clausenya menghilangkan (omitting) subyek dan conjunction after. Karena dalam syarat omitting, subyek yang dihilangkan harus sama dengan yang ada di main clause, maka participle ‘cycling’ diatas tidaklah benar. Seharusnya ‘cycling’ pada ‘omitting’ pada contoh tadi mengacu pada subyek manusia karena kegiatan bersepeda umumnya dilakukan oleh manusia; akan tetapi subyek pada main clause berupa bintang ‘leopard’ sehingga makna kedua clausenya menjadi rancu. Contoh kalimat diatas jika dijabarkan maka akan menjadi seperti ini:

·         After I cycled along a path used by Dr Livingstone, a leopard leapt out and attacked me.

Untuk membenarkan kalimat diatas, maka seharusnya subyek pada main clause harus diubah menjadi I, sehingga menjadi:

·         After I cycled along a path used by Dr Livingstone, I was attacked by a leopard.

Jika sub. Conjunction dan subjectnya dihilangkan (omitted), maka kalimatnya menjadi:

·         Cycling along a path used by Dr Livingstone, I was attacked by a leopard.

Keempat, Unbalanced Sentences

Jika menggunakan correlative conjunction, seperti either….or… atau not only….but also… kita harus memahami bahwa kalimat tersebut memiliki kesejajaran dalam bentuk dan fungsi.

Contoh:

Shelly is not only beautiful but also smart
Kata-kata setelah not only dan but also diatas (beautiful dan smart) jelas memiliki bentuk dan fungsi yang sama yaitu sama-sama adjective dan sama-sama berfungsi sebagai subjective complement. Namun hal yang paling penting adalah bentuk harus sama, jika tidak maka kalimat tersebut menjadi tidak seimbang:

Contoh:

Shelly is not only a student but also smart

Kalimat tersebut salah karena tidak seimbangnya antara a student dan smartnya (student sebagai noun dan sedangkan smart adjective). Menurut nalar semantics (pengetahuan akan makna) juga pasti terlihat rancu.

Kelima, ‘I’ or ‘me’?

Dalam percakapan sehari-hari, kalimat It’s me,  terdengar wajar-wajar saja, namun dalam menulis Bahasa Inggris yang baik, tentu kalimat tersebut jelas salah. Mengapa? Karena me hanya digunakan sebagai object pronoun yang hanya bisa diletakkan setelah transitive verb. Sedangkan is (to be) dikategorikan sebagai intransitive verb (kata kerja yang tidak membutuhkan object). Oleh karena itu sangat tidak wajar jika kita menulis kalimat dibawah ini

It was me who suggest the rise in fees

Kalimat diatas seharusnya:

It was I who suggest the rise in fees

Keenam, ‘Who’ or ‘whom’?

Pernah belajar adjective clause? Jika pernah pasti sobat mengenal who dan whom ini. Kesalahan ini sebenarnya tidak menjadi masalah untuk sekarang-sekarang ini, mengingat kata who dan whom terkadang sudah tidak mempunyai  perbedaan satupun. Meskipun dalam grammar kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Contoh:

The man whom I mentioned yesterday is Andi
The man who came yesterday is Andi

Lihat perbedaan kedua kalimat diatas: SETELAH WHO PASTI VERB, SEDANGKAN SETELAH WHOM PASTI SUBJECT = NOUN / PRONOUN.

Ketujuh, Silahkan Sebutkan Kelemahan Sobat dalam Grammar, Ok.
 
 

6 kesalahn dalam menulis kalimat..

Pertama, Verbs not agreeing with subjects 

Aturannya sederhana: Kata Kerja serasi dengan Subyek (The verb agrees with the subject)

Ø  Singular subject, singular verb
Subyek tunggal harus ditemani kata kerja ‘tunggal’, contoh: The cat sits on the mat
Ø  Plural subject, plural verb
Subyek jamak harus ditemani kata kerja ‘jamak’, contoh: The cats sit on the mat
Ø  Two singular subject, plural verb
Dua subyek tunggal harus ditemani kata kerja ‘jamak’, contoh: The cat and the dog sit on the mat
Keterangan:

Aturan-aturan di atas masih sebatas aturan umum, ada beberapa pengecualian dalam aturan tersebut, misalnya kata kerja tak beraturan (irregular verb) yang berupa ‘to be’ (You are my love dan You are my students). Contoh pertama (you are my love) menunjukkan subyek tunggal (kamu) sedang contoh kedua (you are my students) menunjukkan subyek jamak (kalian); meskipun begitu, kata kerja yang berupa ‘to be’ tetap menggunakan ‘are’. Oleh karena itulah pemahaman tentang kata kerja (verb) sangat mempengaruhi dalam menulis sebuah kalimat. 

 Selain ‘to be’, subyek yang berupa ‘collective noun’ juga sangat mempengaruhi kata kerja, bandingkan contoh berikut:

·         The team is working on it
·         The team are working on it
Kedua contoh diatas sama-sama benar. Contoh pertama mengacu pada suatu tim dalam satu kesatuan sehingga kata kerjanya berupa ‘is’, sedang contoh kedua mengacu pada orang-orang yang ada dalam tim (the people of the team) sehingga kata kerjanya berupa are.

Kategori kesalahan grammatikal diatas bisa terasa mudah jika kita sangat paham tentang ‘Subject-Verb Agreement’.

Kedua, Split infinitives

Infinitives (lebih dikenal dengan to infinitive) sewajarnya berbentuk to + verb murni. Split infinitives ini berarti terpisahnya to dengan verb murninya. Memang jika terpisahnya ‘kedua pasangan’ ini tidak terlalu jauh, maka boleh-boleh saja. Namun jika jaraknya terlalu panjang maka akan terlihat kaku, contoh:

·         He began to slowly but surely turn the company round

Contoh diatas terlihat tidak wajar karena memisahkan to dengan verb murninya terlalu jauh. Kalimat diatas seharusnya:

·         He began to turn the company round, slowly but surely. Atau
·         Slowly but surely, he began to turn the company round.

Ketiga, Dangling Participles

Participle disini adalah participle hasil dari omitting ataupun reducing clause, bukan participle yang difungsikan sebagai adjective. Berbeda dengan dua contoh diatas, dimana hanya kemampuan memahami grammar yang dibutuhkan, Dangling Participles, dikenal juga dengan istilah misrelated participle (participle yang tak serasi dengan subyek), membutuhkan kemampuan dalam segi makna untuk memahaminya, contoh:

·         Cycling along a path used by Dr Livingstone, a leopard leapt out and attacked me.

Contoh diatas sebenarnya adalah sebuah adverbial clause yang sub-clausenya menghilangkan (omitting) subyek dan conjunction after. Karena dalam syarat omitting, subyek yang dihilangkan harus sama dengan yang ada di main clause, maka participle ‘cycling’ diatas tidaklah benar. Seharusnya ‘cycling’ pada ‘omitting’ pada contoh tadi mengacu pada subyek manusia karena kegiatan bersepeda umumnya dilakukan oleh manusia; akan tetapi subyek pada main clause berupa bintang ‘leopard’ sehingga makna kedua clausenya menjadi rancu. Contoh kalimat diatas jika dijabarkan maka akan menjadi seperti ini:

·         After I cycled along a path used by Dr Livingstone, a leopard leapt out and attacked me.

Untuk membenarkan kalimat diatas, maka seharusnya subyek pada main clause harus diubah menjadi I, sehingga menjadi:

·         After I cycled along a path used by Dr Livingstone, I was attacked by a leopard.

Jika sub. Conjunction dan subjectnya dihilangkan (omitted), maka kalimatnya menjadi:

·         Cycling along a path used by Dr Livingstone, I was attacked by a leopard.

Keempat, Unbalanced Sentences

Jika menggunakan correlative conjunction, seperti either….or… atau not only….but also… kita harus memahami bahwa kalimat tersebut memiliki kesejajaran dalam bentuk dan fungsi.

Contoh:

Shelly is not only beautiful but also smart
Kata-kata setelah not only dan but also diatas (beautiful dan smart) jelas memiliki bentuk dan fungsi yang sama yaitu sama-sama adjective dan sama-sama berfungsi sebagai subjective complement. Namun hal yang paling penting adalah bentuk harus sama, jika tidak maka kalimat tersebut menjadi tidak seimbang:

Contoh:

Shelly is not only a student but also smart

Kalimat tersebut salah karena tidak seimbangnya antara a student dan smartnya (student sebagai noun dan sedangkan smart adjective). Menurut nalar semantics (pengetahuan akan makna) juga pasti terlihat rancu.

Kelima, ‘I’ or ‘me’?

Dalam percakapan sehari-hari, kalimat It’s me,  terdengar wajar-wajar saja, namun dalam menulis Bahasa Inggris yang baik, tentu kalimat tersebut jelas salah. Mengapa? Karena me hanya digunakan sebagai object pronoun yang hanya bisa diletakkan setelah transitive verb. Sedangkan is (to be) dikategorikan sebagai intransitive verb (kata kerja yang tidak membutuhkan object). Oleh karena itu sangat tidak wajar jika kita menulis kalimat dibawah ini

It was me who suggest the rise in fees

Kalimat diatas seharusnya:

It was I who suggest the rise in fees

Keenam, ‘Who’ or ‘whom’?

Pernah belajar adjective clause? Jika pernah pasti sobat mengenal who dan whom ini. Kesalahan ini sebenarnya tidak menjadi masalah untuk sekarang-sekarang ini, mengingat kata who dan whom terkadang sudah tidak mempunyai  perbedaan satupun. Meskipun dalam grammar kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Contoh:

The man whom I mentioned yesterday is Andi
The man who came yesterday is Andi

Lihat perbedaan kedua kalimat diatas: SETELAH WHO PASTI VERB, SEDANGKAN SETELAH WHOM PASTI SUBJECT = NOUN / PRONOUN.

Ketujuh, Silahkan Sebutkan Kelemahan Sobat dalam Grammar, Ok.